Pentingnya Manajemen Risiko Likuiditas : Ini Penyebab Dan Mitigasinya

Likuiditas menjadi salah satu aspek penting dalam keuangan perusahaan. Posisinya yang vital akan menentukan kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban lancar. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan akan munculnya risiko likuiditas di kemudian hari. Apabila tidak diantisipasi sedini mungkin maka akan berakibat buruk bagi perusahaan anda.

Begitu pentingnya menilai risiko likuiditas sangat memerlukan kecermatan analisis tim keuangan. Sebagai pihak yang bertanggung jawab, tim harus mampu memahami penyebabnya, risiko apa yang mungkin muncul, cara mengelola, dan memitigasinya.

Untuk menjawab itu semua, anda hanya perlu mengikuti ulasan yang Jojonomic siapkan di bawah ini. Namun, sebelum itu ada baiknya untuk mengetahui pengertian risiko likuiditas sebelum melangkah lebih jauh.

Pengertian Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas

Sebelum menganalisis risiko, likuiditas perusahaan tentu diukur terlebih dahulu. Dalam aspek keuangan, likuiditas merupakan kapasitas suatu entitas melunasi kewajiban lancar tanpa adanya kerugian yang tidak dapat diterima.

Pengukurannya sangat bergantung terhadap likuid atau tidaknya keuangan entitas tersebut. Atau dengan kata lain likuiditas perusahaan tidak akan bermasalah apabila aset-aset untuk pemenuhan kewajiban likuid. Dan sebaliknya, ketika tidak cukup likuid maka bisa dikatakan perusahaan menghadapi risikonya.

Sebagaimana pengertiannya risiko dapat muncul akibat ketidakpastian kondisi. Maka tidak heran jika sering diasosiasikan dengan peristiwa yang merugikan. Definisi tersebut setidaknya tergambar serupa pada persoalan likuiditas. Hal tersebut menjadikan risiko likuiditas dimaknai sebagai kesulitan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancar.

Menurut Munaraga dan Ohsawa, risiko likuiditas merupakan risiko ketidakmampuan melikuidasi aset dengan tepat waktu di harga yang wajar. Sederhananya harga aset yang dicairkan rendah. Sedangkan kewajiban lancar melebihi nilai likuidasi aset yang didapat. Akibatnya kemampuan untuk membayar kewajiban lancar sangat jauh dari yang seharusnya.

Dalam menganalisis risiko, sebelumnya perlu dilihat terlebih dahulu apakah telah memenuhi unsur dasar risiko likuiditas. Unsur-unsur tersebut antara lain :

  1. Kewajiban yang telah jatuh tempo dan aset;
  2. Tingkat likuiditas pada aset tersebut tanpa mengakibatkan kehilangan nilai.

Jika kedua unsur tersebut telah terpenuhi, maka selanjutnya akan lebih mudah untuk mengidentifikasi apa penyebab dibaliknya.

Penyebab Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas

Pelunasan kewajiban lancar hanya dapat dilakukan dalam bentuk kas tunai atau sejenisnya. Seperti rekening tabungan atau rekening giro. Apabila aset lancar menjadi andalan perusahaan dalam menutupi utang tersebut, maka aset tersebut perlu dilikuidasi menjadi kas tunai. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan perusahaan tidak mampu mengkonversi aset. Inilah yang menjadi salah satu penyebab utama munculnya risiko likuiditas.

Ketidakmampuan tersebut dapat terjadi dari beberapa faktor. Bisa jadi munculnya risiko tidak hanya diakibatkan oleh gagalnya pengelolaan keuangan. Tetapi juga menyangkut kesiapan sumber daya yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian, secara umum penyebabnya antara lain :

  1. Tim keuangan yang kurang memberikan perhatian pada analisis risiko dari sisi aset. Tentunya ini PR bagi pemilik usaha. Karena jika tidak digagas transformasi kualitas sumber daya, sangat mungkin aspek likuiditas perusahaan anda semakin buruk;
  2. Adanya perlambatan arus kas sehingga aktiva lancar tidak mampu melampaui nilai kewajiban lancar. Kondisi ini akan terlihat saat dilakukan perhitungan rasio likuiditas. Angka akan menunjukkan posisi yang lebih rendah dibandingan standar industri masing-masing jenis rasio.

    • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
    • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Memanajemen Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas

Risiko menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam aspek apapun. Tidak dapat dihindari meski dilakukan upaya sekeras mungkin untuk menghilangkan risiko. Jalan satu-satunya hanyalah bagaimana melakukan manajemen risiko. Tentunya agar dampak risiko yang mungkin muncul tidak terlalu destrkutif berpengaruh terhadap operasional perusahaan. Beberapa upaya manajemen yang dapat dilakukan antara lain :

Membentuk mekanisme yang jelas juga terarah

Dahulukan dengan merancang sebuah sistem rigid yang digagas pemilik usaha bersama tim keuangan. Lalu perjelas dengan mekanisme teknis maupun non-teknis yang jelas agar pelaksanaan memiliki tolok ukur pasti. Antara lain untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, serta memitigasi risiko likuiditas. Dengan demikian orientasi manajemen risiko menghindarkan perusahaan dari kerugian.

Mengidentifikasi kesenjangan likuiditas

Tim keuangan perlu mengidentifikasi kesenjangan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar serta cara mengantisipasinya. Tak hanya itu, identifikasi terhadap situasi yang menyebabkan gap tersebut pun penting. Tujuannya agar dapat mengambil langkah yang mengisi ketertinggalan tingkat aktiva lancar. Sehingga semakin jauh dari kemungkinan jatuh dalam risiko yang merugikan.

Melakukan pengukuran darurat

Jika langkah mengisi ketertinggalan belum mampu memperbaiki keadaan, tim perlu melakukan pengukuran darurat yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Meningkatkan cadangan kas atau setara kas

Sifat kas atau setara kas yang sangat likuid juga akan meningkatkan posisi likuiditas perusahaan. Sebab tingkat untuk penyelesaian kewajiban lebih cepat tanpa harus proses likuidasi. Oleh karena itu, peningkatan keduanya bisa menjadi salah satu opsi. Dan tugas selanjutnya adalah pengelolaan untuk mempertahankannya.

Manajemen risiko likuiditas yang baik akan lebih memberikan kepercayaan pada pihak terkait seperi kreditur. Karena kedisiplinan dalam memanajemen akan tergambar pada eksekusi pelaksanaan kewajiban secara tepat waktu sesuai jadwal jatuh tempo. Oleh karena itu, poin pentingnya adalah perusahaan harus mampu memperatahankan aset lancarnya untuk memastikan pemenuhan kewajibannya.

Mitigasi Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas

Pada akhirnya persoalan mengenai likuiditas beserta risikonya akan menjadi salah satu komponen dalam laporan keuangan. Sebagaimana fungsi laporan keuangan, risiko likuiditas juga menjadi salah satu bagian yang siap dievaluasi. Proses evaluasi yang baik akan ditindaklanjuti dengan perencanaan mitigasi risiko. Agar periode kedepannya pengelolaan risiko likuiditas lebih baik dari periode sebelumnya.

Untuk itu terdapat beberapa upaya mitigasi secara umum dapat menjadi pilihan pada perusahaan anda, antara lain :

  1. Memberikan porsi tertentu ke dalam cadangan kas serta aset likuid lain. Dengan catatan aset tersebut dialokasikan dalam pasar modal maupun pasar uang. Perencanaan porsi yang jelas juga harus melihat berbagai keadaan yang mungkin muncul atau beban-beban lain yang wajib dibayarkan kedepannya. Sehingga besaran yang ditetapkan pun berdasar sambil menghindari kekurangan cadangan;
  2. Menetapkan jadwal jangka waktu untuk mempersiapkan dana pelunasan berbagi kewajiban. Dan untuk menjaga kondisi perusahaan tetap stabil dan likuid, penjadwalan kembalinya kas juga perlu dirancang. Salah satunya metodenya adalah dengan melakukan perhitungan menggunakan rumus rasio perputaran kas;
  3. Mengaplikasikan kebijakan aset dan kebijakan liabilitas dengan konsisten. Kedua kebijakan tersebut hendaknya sudah dibentuk di awal pembentukkan perusahaan. Sehingga selanjutnya hanya perlu pelaksanaan kebijakan secara patuh.

Penutup

Aktivitas usaha memang tidak bisa terlepas dari risiko yang mengintai. Maka cara yang paling tepat hanyalah mengenali penyebabnya, memanajemen dan memitigasi risiko likuiditas dengan baik. Akan lebih tepat lagi dengan mempelajari pengalaman menangani risiko di periode sebelumnya. Karena sejatinya karakter masing-masing perusahaan berbeda-beda menurut cirinya tersendiri. Termasuk risiko di aspek lainnya.

Salah satu aspek yang juga tak kalah penting untuk dikelola adalah soal sumber daya manusia. Mengapa? Sumber daya manusia dalam perusahaan adalah kunci berjalannya operasional perusahaan. Maka pengelolaan terhadap karyawan dengan memenuhi haknya secara tepat dan efektif menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Sebab efeknya pun akan kembali lagi pada optimalisasi perusahaan. Untuk mengefektifkan pekerjaan ini, Jojo Payroll bisa menjadi sistem yang pas untuk perusahaan anda.

Memanfaatkan sistem yang terotomatisasi berbasis cloud, semua data tersimpan dengan aman. Anda juga bisa lebih mudah mengakses kapanpun dan dimanapun saat harus diselesaikan dengan cepat. Data tersebut juga termasuk catatan kehadiran yang terekam otomatis dalam sistem menggunakan teknologi HRIS Integration.

Catatan tersebut akan membantu anda menghitung gaji karyawan dengan lebih mudah sesuai dengan waktu yang tercatat. Namun, tidak perlu khawatir juga, karena seluruh perhitungan Jojo Payroll telah disesuaikan dengan Kebijakan Perburuhan Indonesia. Selain memenuhi hak karyawan, kewajiban pun juga tetap dijalankan tanpa sulit menghitung.

Nah, kini saatnya anda untuk coba pengalaman mengelola aspek SDM secara lebih efektif bersama Jojo Payroll. Yuk, nikmati layanan gratis selama 14 hari dengan daftar sekarang juga!