Mengenal Value Investing, Cara Kerja dan Manfaatnya bagi Investor

Untuk menghasilkan keuntungan, ada berbagai jenis investasi yang bisa digunakan. Agar investasi ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan investor, maka berbagai cara atau strategi dilakukan. Salah satunya strategi yang cukup dikenal adalah melalui value investing.

Value investing merupakan cara membeli saham dengan harga terjangkau yang akan naik harganya di waktu yang akan datang sehingga dengan begitu dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Bisa dikatakan menggunakan strategi value investing seperti menemukan harta karun dalam berinvestasi di saham. Anda bisa menerapkan strategi nilai investasi ini untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Value Investing pertama kali dikenalkan oleh investor professional pada abad ke-20 yakni Benjamin Graham.

Apa Itu Value Investing?

Value investing merupakan cara menemukan saham yang super dengan harga miring. Kemudian strategi ini digunakan oleh investor terkemuka, yaitu Warren Buffett yang juga ikut menerapkan value investing. Strategi nilai investasi ini berfokus pada value dari saham tertentu melalui analisis rasio fundamental perusahaan, seperti harga wajar, laba, price to earning ratio (PER), arus kas perusahaan, kemampuan membayar utang, dan prospek masa depan dari perusahaan tersebut.

Cara Kerja Value Investing

Lalu bagaimana cara kerja value investing? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dibawah ini.

1.      Murah Tapi Bukan Murahan

Dengan melakukan strategi investasi ini, maka seorang investor dapat menemukan saham dengan harga yang terjangkau, alias harga di bawah rata-rata pasar. Namun, bukan berarti saham tersebut murahan lho.

2.      Dasar Pemikiran Value Investing

Strategi nilai investasi diklaim menjadi strategi yang harus diterapkan oleh investor. Hal tersebut karena kemungkinan bahwa pasar salah memahami perusahaan atau meremehkan potensi penghasilan yang sebenarnya dari perusahaan tersebut.

Seorang investor cerdas pasti akan memperkirakan berapa nilai perusahaan tanpa melihat di mana pasar menentukan harga. Jika Anda telah menemukan perusahaan yang dinilai rendah, maka Anda dapat berinvestasi dengan harga pasar yang rendah begitupun sebaliknya. Karena pasar pasti mengetahui berapa nilai aset perusahaan itu, apabila harga saham meningkat maka waktunya Anda untuk menjual saham tersebut.

Keunggulan dan Kelemahan Value Investing

Beberapa investor masih bertanya-tanya, mengapa strategi value investing sangat disarankan? Sebab, strategi nilai investasi dapat dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya untuk investor yang memiliki dana terbatas, melainkan investor dengan modal besar juga bisa. Tipsnya adalah Anda harus cermat dan rajin membaca dalam menilai pasar.

Selain itu, strategi nilai investasi diakui memiliki risiko yang lebih rendah. Karena apabila strategi ini diterapkan dengan baik dalam jangka panjang maka investor dapat terhindari dari kondisi fluktuasi pasar.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.


Dibalik keunggulannya, nilai investasi juga mempunyai kelemahan. Diantaranya strategi ini kurang cocok diterapkan untuk investor yang bermindset trader jangka pendek. Kondisi fluktuasi pasar dalam jangka pendek membuat seseorang mengambil keputusan terburu-buru, mereka akan lebih emosional. Padahal hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip value investing yang dapat memberikan return yang optimal jika dilakukan dalam jangka panjang.

Jika Anda tertarik untuk menerapkan nilai investasi ini, maka Anda harus aktif memantau saham yang berpotensi untuk diterapkan dalam investasi Anda,

Beberapa tokoh terkenal yang sudah mencoba strategi ini dan dikenal merupakan value investor adalah Warren Buffet, Benjamin Graham, dan Seth Klarman. Orang-orang tersebut menggunakan analisis finansial terkait perusahaan dan sahamnya.

Warren Buffet, Benjamin Graham, dan Seth Klarman mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak dari strategi value investing ini sebagai investor jangka panjang.

Metrik Analisis Value Investing

Kemampuan yang wajib dimiliki oleh investor dalam menerapkan strategi ini adalah dengan metrik analisis. Salah satu kemampuan yang wajib dimiliki investor yang memilih strategi ini adalah kemampuan dalam menganalisis dengan tajam. Beberapa investor kini menggunakan berbagai metrik untuk menghitung nilai intrinsik sebuah saham sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Jadi, pembeliannya tidak asal murah saja. Nilai intrinsik sebuah perusahaan terdiri dari beberapa hal, diantaranya adalah:

  1. performa finansial
  2. pendapatan
  3. penghasilan
  4. cash flow
  5. keuntungan
  6. faktor-faktor fundamental seperti brand perusahaan, model bisnis, target pasar, dan keunggulan kompetitifnya

Nah, seorang value investor harus mengukur sejumlah metrik untuk memutuskan apakah perusahaan yang akan di investasikan layak atau tidak.

Berikut ini Metrik-metrik value investing adalah:

1. Price-to-book (P/B)

Price-to-book (P/B) atau dikenal sebagai nilai buku. Metrik ini digunakan untuk menilai sebuah aset perusahaan kemudian membandingkannya dengan harga saham. Apabila harga saham lebih rendah dari nilai aset yang dimiliki, itu berarti sahamnya dinilai undervalued. Namun, sebelum itu value investor harus memastikan bahwa perusahaan sedang dalam kondisi finansial yang normal dan tidak mengalami kesulitan keuangan.

2. Price-to-earning (P/E)

Metrik ini digunakan untuk mengetahui data pendapatan perusahaan. Dengan begitu, value investor bisa mengetahui jika harga sahamnya tidak sesuai dengan pendapatannya. Ini berarti sahamnya undervalued.

3. Free cash flow

Free cash flow dalam value investing adalah uang yang dimiliki perusahaan secara tunai setelah biaya, contohnya biaya operasional yang telah dibayarkan.

Prinsip dan Tips Value Investing

value investing

1. Lakukan Riset

Menurut Money Under 30, sebelum mulai menerapkan strategi value investing sangat penting untuk melakukan analisis perusahaan. Meskipun tahap ini cukup menghabiskan banyak waktu dan membutuhkan pertimbangan matang, namun cara ini akan menjaga Anda agar terhindar dari risiko kerugian. Penting untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberikan dividen.

2. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio juga menjadi hal yang penting dalam value investing. Menjadi seorang value investor, Anda harus memiliki beberapa jenis investasi dalam portofolio agar terhindar dari kerugian yang bisa saja terjadi.

3. Cari Keuntungan Yang Aman

Fokus strategi ini bukan mencari keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Lebih baik, cari saham yang risikonya rendah tapi memberikan dividen yang konsisten.

Nah, sampai disini apakah Anda bisa menilai cocokkah model strategi value investing ini? Sebelum mulai, yuk, pelajari dulu berbagai cara menilai keuangan perusahaan lewat aplikasi JojoExpense agar bisa menjadi investor cermat.

Melalui produk ini maka tentunya sistem reimburse dan penyediaan dana dapat berjalan lebih efektif. Selain itu mampu menghindarkan resiko terjadinya penipuan dalam keuangan perusahaan. Hal ini berkat beberapa fitur pada JojoExpense, meliputi sebagai berikut:

  • Monitor disbursement uang panjar kerja di manapun kapan pun
  • Proses pelaporan dan pengarsipan reimbursement otomatis dan dapat disesuaikan
  • Peraturan budget yang disesuaikan untuk reimbursement dan Cash Advance

Nah, jangan ragu lagi, yuk segera dapatkan coba gratis JojoExpense! Dapatkan sistem keuangan perusahaan yang jauh lebih baik dan lebih efektif!